Judul
diatas bisa saja merupakan gambaran pesan yang disampaikan oleh anak, cucu,
uyut dan keturunan-keturunan kita selanjutnya jika melihat apa yang terjadi
dengan lingkungan sekarang yang nantinya akan menjadi lingkungan tinggal mereka
kelak.
Kesadaran
manusia dalam menjaga lingkungan sangat sangat rendah. Ini yang menyebabkan
lingkungan semakin tercemar dan banyak sekali sampah berserakkan baik sampah
yang organik maupun sampah non organik. Yang sangat membuat miris sekarang
ialah tingkat kepedulian manusia terhadap keberlangsungan ekosistem dan
lingkungan untuk anak cucu nya begitu rendah. Manusia belum menyadari bahwa
tindakan membuang sampah sembarangan, membuang sampah pada tempatnya maupun memungut
sampah pada tempatnya masing-masing akan sangat berpengaruh untuk kehidupan
selanjutnya.
Sesungguhnya
tindakan diatas merupakan tindakan yang sederhana dan mungkin dapat dikatakan
sepele namun apabila diabaikan akan memberikan dampak serius untuk kehidupan selanjutnya. Mengapa
demikian ? tindakan yang sederhana tersebut jika dilakukan berangsur-angsur
dalam suatu daerah misalnya maka akan membawa kerugian yang tidak bisa
dikatakan kecil. Seperti yang kita tahu sampah merupakan tempat bersarangnya
nyamuk dan bakteri-bakteri penyebar virus penyakit. Jadi, apabila lingkungan kita sudah tercemar sampah
maka bukan tidak mungkin kita pun akan terjangkit berbagai penyakit seperti yang
sekarang marak diberitakan di televisi. Ya demam berdarah, banyak sekali
anak-anak dan orang dewasa dapat terkena penyakit ini bahkan sampai menyebabkan
penderitanya meninggal dunia.
Selain
kesadaran akan kebersihan yang rendah manusia cenderung serakah dalam
pengelolaan sumber daya alam. ini dibuktikan dengan fakta yang ada dilingkungan
kita. Belum lama ini banyak berita-berita yang menghiasi layar televisi yakni
tentang pembakaran hutan yang bahasanya
diperhalus menjadi kebakaran hutan. Pembakaran hutan ini tentu saja dilakukan
oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Pembakaran ini beralasan untuk
pembukaan lahan baru yang akan digunakan untuk membangun pabrik-pabrik yang
tentu saja akan berdampak buruk bagi lingkungan sekitar apalagi pembuangan
limbah dari pabrik-pabrik yang telah berdiri megah dilakukan secara sembarangan
dan merusak ekosistem sungai dan laut.
Pada
hakikatnya kita sebagai manusia harus menjaga lingkungan sekitar kita dan
melestarikannya, karena sesungguhnya itu merupakan titipan dari anak cucu kita
demi keberlangsungan hidup mereka yang akan datang. Saya teringat akan
kata-kata dari salah satu dosen IPA saya beliau berkata “ tatkala pohon terakhir
ditebang tatkala tumbuhan terakhir mati dan sungai tercemar disinilah uang
tidak akan berguna lagi” saya mencerna kata-kata ini dan menarik kesimpulan
bahwa itu benar. Beliau juga menuliskan kata-kata dalam bukunya yang membuat
saya berpikir ulang untuk bersikap tidak peduli tehadap lingkungan yakni “Andaikan
umat manusia punah dari muka bumi ini mungkin tidak akan terlalu berpengaruh
terhadap kehidupan spesies mahluk hidup lain, tetapi jika tumbuhan dan hewan
punah maka umat manusia pun akan ikut punah (Lily Barlia, Teori Pembelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup Disekolah
Dasar ;2014)”.