Rabu, 10 Februari 2016

Jagalah Lingkungan Untuk Keberlangsungan Hidupku Yang Akan Datang...




Judul diatas bisa saja merupakan gambaran pesan yang disampaikan oleh anak, cucu, uyut dan keturunan-keturunan kita selanjutnya jika melihat apa yang terjadi dengan lingkungan sekarang yang nantinya akan menjadi lingkungan tinggal mereka kelak.
Kesadaran manusia dalam menjaga lingkungan sangat sangat rendah. Ini yang menyebabkan lingkungan semakin tercemar dan banyak sekali sampah berserakkan baik sampah yang organik maupun sampah non organik. Yang sangat membuat miris sekarang ialah tingkat kepedulian manusia terhadap keberlangsungan ekosistem dan lingkungan untuk anak cucu nya begitu rendah. Manusia belum menyadari bahwa tindakan membuang sampah sembarangan, membuang sampah pada tempatnya maupun memungut sampah pada tempatnya masing-masing akan sangat berpengaruh untuk kehidupan selanjutnya.
Sesungguhnya tindakan diatas merupakan tindakan yang sederhana dan mungkin dapat dikatakan sepele namun apabila diabaikan akan memberikan dampak  serius untuk kehidupan selanjutnya. Mengapa demikian ? tindakan yang sederhana tersebut jika dilakukan berangsur-angsur dalam suatu daerah misalnya maka akan membawa kerugian yang tidak bisa dikatakan kecil. Seperti yang kita tahu sampah merupakan tempat bersarangnya nyamuk dan bakteri-bakteri penyebar virus penyakit. Jadi,  apabila lingkungan kita sudah tercemar sampah maka bukan tidak mungkin kita pun akan terjangkit berbagai penyakit seperti yang sekarang marak diberitakan di televisi. Ya demam berdarah, banyak sekali anak-anak dan orang dewasa dapat terkena penyakit ini bahkan sampai menyebabkan penderitanya meninggal dunia. 
Selain kesadaran akan kebersihan yang rendah manusia cenderung serakah dalam pengelolaan sumber daya alam. ini dibuktikan dengan fakta yang ada dilingkungan kita. Belum lama ini banyak berita-berita yang menghiasi layar televisi yakni tentang pembakaran hutan yang  bahasanya diperhalus menjadi kebakaran hutan. Pembakaran hutan ini tentu saja dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Pembakaran ini beralasan untuk pembukaan lahan baru yang akan digunakan untuk membangun pabrik-pabrik yang tentu saja akan berdampak buruk bagi lingkungan sekitar apalagi pembuangan limbah dari pabrik-pabrik yang telah berdiri megah dilakukan secara sembarangan dan merusak ekosistem sungai dan laut. 
 

Pada hakikatnya kita sebagai manusia harus menjaga lingkungan sekitar kita dan melestarikannya, karena sesungguhnya itu merupakan titipan dari anak cucu kita demi keberlangsungan hidup mereka yang akan datang. Saya teringat akan kata-kata dari salah satu dosen IPA saya beliau berkata “ tatkala pohon terakhir ditebang tatkala tumbuhan terakhir mati dan sungai tercemar disinilah uang tidak akan berguna lagi” saya mencerna kata-kata ini dan menarik kesimpulan bahwa itu benar. Beliau juga menuliskan kata-kata dalam bukunya yang membuat saya berpikir ulang untuk bersikap tidak peduli tehadap lingkungan yakni “Andaikan umat manusia punah dari muka bumi ini mungkin tidak akan terlalu berpengaruh terhadap kehidupan spesies mahluk hidup lain, tetapi jika tumbuhan dan hewan punah maka umat manusia pun akan ikut punah (Lily Barlia, Teori Pembelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup Disekolah Dasar ;2014)”.